Luke cakep!

Siang itu aku jalan-jalan di blok A-F3. Kompleknya orang bule. Aku ngeliat ada kesibukan di sebuah rumah. Mungkin orang itu baru pindah ke blok A-F3.
Wow! Yang pindah ada anak cowoknya! Cakep+keren lagi! Ketiban durian runtuh nih.. Hehehehe..
Besoknya, pas sore-sore aku jalan-jalan ke blok A-F3. Aku ngeliat anak cowok yang kemaren! Dia keliatannya bingung mau temenan ama siapa. Aku cari kesempatan. (Listen Indonesia. Jadi kalian lebih enak bacanya. Catat: yang bisa bahasa Inggris jangan bilang aku ga bisa bahasa Inggris. AKU GA SUKA!)
“Hai. Apa ada masalah?”
“Oh. Hai. Yaa,, aku sedang bingung ingin berteman dengan siapa. Soalnya aku baru pindah semalam”
“Aku tahu kok. Kau mau jadi temanku?”
“Kau tahu? Darimana? Boleh. Namamu siapa? Namaku Luke. Umurku 11 tahun. Kau?”
“Aku semalam lewat didepan rumahmu. Namaku Nina. Umurku 11 tahun juga. Apakah yang dibelakangmu ini rumahmu?”
“Iya. Dibelakangku ini rumahku. Rumahmu dimana?”
“Rumahku 2 blok dari sini. Ini blok A-F3. Sedangkan rumahku di blok A-D3. Kau pindahan dari mana?”
“Wow! Cukup jauh. Kenapa kau jalan-jalan kesini? Aku pindahan dari Jacksonville. Kau pernah ke Jacksonville?”
“Ya, cukup jauh. Aku ke blok ini karena aku ingin bertemu dengan temanku yang tinggal di blok ini. Mau ikut? Aku tidak pernah ke Jacksonville, aku cuma pernah ke Forks, Los Angeles, Prancis, dan ke Swis. ”
“Ya, boleh. Aku ingin mencari teman. Temanku cuma kau. Wow! Kau jalan-jalan kemana-mana, aku cuma pernah ke Louisville, Birmingham, dan Dallas”
“Wow keren! Aku bahkan belum pernah kesana!”
“Kau keren juga. Aku bahkan belum pernah tempat yang kau datangi. Ha..ha..ha..ha”
“Ha..ha..ha. Eh kita langsung ke rumah temanku saja. Yuk”
Aku sama Luke langsung pergi ke playground yang jadi satu dengan gazebo. Disitu sore-sore begini banyak anak-anak.
Pas aku sama Luke sampai di playground+gazebo, si Bella narik tangan aku.
“Tunggu sebentar ya Luke” kataku kepada Luke. Luke lalu mencek ponselnya.
“Siapa cowok itu?” tanya Bella. “Dia Luke. Dia baru pindah. Dia kesini nyari teman. Suruh yang lain kenalan sama dia” jelasku. “Oh. Tunggu aku bilang dulu ke yang lain” kata Bella.
“Kenapa tadi?” tanya Luke. “Owh. Enggak apa-apa” kataku tenang. Tiba-tiba semuanya mengerubungi Luke.
“Luke. Hai.. bla..blaa”. “Luke wekk..wekk..wekk”. “Luke wek..”. “Luke wkwkwkwkwk”.
Aku mundur pelan-pelan, senyum, abis itu pulang.
3 bulan setelah itu.
Aku lewat rumah Luke. Kok aneh ya, kaya sibuk sibuk gitu.
Abis itu Luke keluar lalu datangin aku.
“Nina. Kamu harus tau! Besok jam 9 pagi aku mau pulang ke Jacksonville lagi!”
“HAHH?”
“Iya. Kamu besok kan sekolah. Pulang jam 4. Aku nanti sudah tak ada di sini. Jadi kuberi ini sebagai kenang-kenangan”
Luke mengasih aku sebuah kotak berwarna merah. Di tutupnya ada bunga kertas. Aku buka kotaknya, ternyata isinya gelang metal warna biru hitam. Bagus banget!
“Terimakasih Luke. Hkkk” kataku dengan suara tercekat. 1 air mata jatuh di pipiku. Aku sediiiiiiiiihhh banget. Aduuuuuuhhh, pokoknya sediiiiiiiiiiiiiihh bangeeeeeeeeeeeeetttt!!
“Jangan nangis. Aku bisa aja nelpon atau kirim sesuatu yang bisa buat kamu senang”
“Terimakasih”
Suaraku masih tercekat dan kedengaran sediiiihh.
“Aku pulang dulu!” seruku sambil lari. Aku ga mau lagi inget tentang Luke.
Besoknya di sekolah pas jam pelajaran matematika aku ngeliatin jam. Pas jam 9. Soal matematika yang rumit bikin aku pusing. Mana keingetan Luke lagi, makin pusing aku.
Selamat tinggal Luke. Aku CUMA bisa mengenang.

With <3
Nina Rose